Cari Blog Ini

Kamis, 25 September 2025

Membangun sukses diri sendiri dengan Perspektif Disiplin, Konsistensi, Fokus, Prioritas, dan Tanggung Jawab

Kupang, 25 September 2025. Bertempat di lapangan SMAN 2 Kupang, Rifai, SH Ketua Komite SMAN 2 Kupang berkesempatan hadir untuk memberikan arahan dan motivasi dalam apel pagi bersama siswa/i dan guru pegawai. 
Mengawali arahannya, Rifai, SH menyampaikan sebuah pantun sebagai berikut :

Jalan jalan ke pantai uinian

Naik perahu dengan hati yang senang gembira

Komite datang hadir memberikan arahan apel pagi

Siswa siswi menerima arahan dengan hati yang senang

Ketika pantun di sampaikan, warga sekolah dengan spontan merespon dengan "cakep – cakep" sehingga membawa kesejukan dan kebahagiaan bagi seluruh warga sekolah. Lebih lanjut, Rifai, SH mengatakan bahwa dalam dunia pendidikan, keberhasilan seorang siswa tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan semata, tetapi juga oleh bagaimana karakter dan sikap yang dimilikinya namun terdapat Lima nilai utama yang sangat penting untuk ditanamkan untuk membangun diri sendiri sehingga dapat meraih kesuksesan antara lain disiplin, konsisten, fokus, prioritas, dan tanggung jawab. 

Nilai-nilai ini menurutnya tidak hanya membentuk kebiasaan baik dalam belajar, tetapi menjadi fondasi dalam membangun jiwa dan raga yang kuat, sesuai dengan semangat pada salah satu bagian lagu kebangsaan Indonesia Raya : “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya.”

Berikut uraian dari 5 nilai dalam arahan dari ketua komite sebagai berikut :

1. Disiplin  

Disiplin merupakan kemampuan untuk mengatur diri dan menaati aturan sekolah yang berlaku. Menjadi seorang siswa yang disiplin maka perlu datang tepat waktu, menyelesaikan tugas dengan baik, dan menghormati guru serta sesama. Dalam lingkup masyarakat sekolah, maka apa yang sudah di tetapkan dalam aturan sekolah maka perlu di ikuti dan di taati. Hal – hal ini akan membentuk jiwa yang tertib dan raga yang terbiasa dengan keteraturan, dua hal yang menjadi dasar keberhasilan dalam hidup.

2. Konsisten

Konsistensi berarti terus-menerus melakukan hal baik meski menghadapi tantangan. Lebih lanjut ditekankan bahwa belajar satu hari mungkin mudah, namun belajar setiap hari maka perlu konsistensi. Sikap ini akan menguatkan karakter, membangun jiwa yang tahan uji, dan menciptakan rutinitas sehat bagi tubuh yang terlatih.

3. Fokus  

Fokus merupakan hal sangatlah berharga, karena untuk menjadi fokus dibutuhkan disiplin dan konsisten. Siswa yang memiliki fokus yang baik dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dan efisien. Fokus juga dapat membuat siswa mempelajari satu hal dengan baik, fokus untuk meraih prestasi dan memilih belajar untuk masa depan. Fokus juga membantu siswa melatih pikiran, memperkuat jiwa yang terarah, serta menghindari kelelahan fisik akibat multitasking yang tidak perlu.

4. Prioritas  

Prioritas adalah bagaimana memahami mana yang penting dan mendesak dan mana yang belum terlalu penting. Dengan menentukan prioritas, maka siswa dapat mengatur waktu dan tenaga dengan tepat, menghindari stres, menjaga keseimbangan antara belajar dan istirahat.

5. Tanggung Jawab  

Sikap bertanggung jawab merupakan sikap tidak menyalahkan orang lain atas kesalahan sendiri dan berani mengambil konsekuensi atas pilihannya. Hal ini dapat membentuk jiwa yang dewasa dan raga yang siap menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata.


Ketua Komite juga menekankan kembali bahwa kelima hal ini saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Jika kita ingin membangun generasi muda yang sukses ke depannya maka perlu membangun jiwa kuat dan raga sehat dengan melakukan pembiasaan nilai-nilai disiplin, konsitensi, focus, prioritas dan tanggungjawab dimulai dari sekarang dimulai dari hal kecil, dan dari dalam diri sendiri. Menutup arahan dan motivasinya pada apel pagi bersama, ketua komite berpesan mari bersama-sama untuk "bangunlah jiwanya, bangunlah raganya". Mari bersama dan berkolaborasi membentuk siswa-siswa Indonesia yang tangguh, bertanggung jawab, dan siap menghadapi masa depan dengan karakter yang unggul menuju Indonesia Emas di tahun 2045.

Continue reading Membangun sukses diri sendiri dengan Perspektif Disiplin, Konsistensi, Fokus, Prioritas, dan Tanggung Jawab

Selasa, 23 September 2025

Kerangka Asesmen TKA - Mata Pelajaran Pilihan di SMAN 2 Kupang

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah merilis Kerangka Asesmen TKA yang akan dilaksanakan pada bulan November pada jenjang SMA/SMK. Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatar belakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. Hasil penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan yang ada pada data rapor, sering kali menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan, sehingga tujuan dilaksanakannya Tes Kemampuan Akademik yang di kutip dari  https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/ adalah :

  1. Memperoleh informasi capaian akademik Murid yang terstandar untuk keperluan seleksi akademik.
  2. Menjamin pemenuhan akses Murid Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Informal terhadap penyetaraan hasil belajar
  3. Mendorong peningkatan kapasitas pendidik dalam mengembangkan penilaian yang berkualitas
  4. Memberikan informasi kepada Murid tentang kekuatan dan kelemahan dalam bidang akademik

Berikut adalah tanggal pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik tahun 2025

Untuk persiapan dan pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik Jenjang SMA/SMK maka Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusmendik telah merilis Kerangka Asesmen TKA yang memuat kerangka asesmen atau kisi-kisi soal TKA serta bentuk soal-soal TKA jenjang SMA/SMK yang dapat di unduh secara lengkap melalui link : Kerangka Asesmen TKA 

Sobat Smandu, berhubung dalam Perkaban yang mengatur Kerangka Asesmen TKA yang memuat kerangka asesmen TKA semua mata pelajaran dan contoh soal yang begitu banyak halamannya, maka admin telah menyediakan split kerangka asesmen TKA per mata pelajaran sebagai berikut :   

Jika sobat Smandu memerlukan kerangka TKA mata pelajaran lainnya maka sobat Smandu dapat mengunduh pada link : Kerangka TKA per Mata Pelajaran

Jika sobat Smandu ingin mencoba simulasi atau uji coba TKA, sobat Smandu dapat mengunjungi laman pusmendik pada link :  Ayo Coba TKA

Continue reading Kerangka Asesmen TKA - Mata Pelajaran Pilihan di SMAN 2 Kupang

Akademi Keluarga 2025

Jakarta - Late Post. Pada tanggal 17–19 September 2025 saya berkesempatan mengikuti Akademi Keluarga Indonesia 2025 di Jakarta Timur sebagai salah satu perwakilan dari SMAN 2 Kupang  bersama dengan dua orang teman saya Raymundus Bukan dan Jasmine Zubaidah. 

Mengikuti Akademi Keluarga Indonesia 2025 selama tiga hari ini merupakan pengalaman yang luar biasa bagi saya. Ada dua sesi yang paling berkesan bagi saya. 

Yang pertama pada materi yang dibawakan oleh Dr. dr. Taufiq Pasiak, M.Kes, M.Pd.I dengan tema Kesehatan Mental Remaja dalam Penyiapan Kehidupan Berkeluarga. Dalam materi ini, dr. Taufiq menjelaskan bahwa masa remaja adalah masa yang penuh dengan tantangan seperti tekanan akademik, pengaruh media sosial, bullying, bahkan suasana keluarga yang kurang harmonis, bisa membuat remaja mudah merasa tertekan.

  1. Tekanan akademik, seperti tuntutan nilai yang tinggi di sekolah.
  2. Pengaruh media sosial, yang sering membuat remaja membandingkan diri dengan orang lain.
  3. Bullying, baik secara langsung maupun melalui dunia maya
  4. Suasana rumah yang tidak mendukung, misalnya konflik keluarga atau kurang komunikasi.

Namun, dr. Taufiq juga menekankan bahwa setiap tantangan pasti ada solusinya. Sebagai remaja, kami di ajak untuk belajar mengendalikan emosi, mengenali diri sendiri, memilih teman yang sehat, dan merencanakan masa depan yang lebih matang. 

  1. Mengendalikan emosi : belajar sabar dan tidak terbawa amarah.
  2. Mengenali diri sendiri: memahami kelebihan dan kekurangan diri agar lebih percaya diri.
  3. Memilih lingkungan pertemanan yang sehat:karena teman berpengaruh besar terhadap kebiasaan dan perilaku kita.
  4. Merencanakan masa depan: agar hidup memiliki tujuan jelas dan tidak mudah goyah.


Bagi saya, materi ini sangat membuka wawasan dan menyadari bahwa kesehatan mental ini sangat penting, terutama ketika suatu hari nanti kami akan membangun keluarga sendiri. Jika mental kita tidak siap, maka akan sulit menciptakan suasana rumah yang sehat dan harmonis. Dengan demikian sebagai remaja, kami perlu melatih diri sejak dini untuk kuat menghadapi tekanan, agar kelak bisa menjadi pribadi yang matang dalam keluarga maupun masyarakat. Mengikuti sesi materi ini, membuat saya lebih termotivasi untuk menjaga kesehatan mental, bukan hanya demi diri saya sendiri, tetapi juga demi masa depan keluarga yang ingin saya bangun. 

Yang kedua pada saat "Acara Tukar Kado"

Setelah menjalani rangkaian materi, diskusi, hingga latihan baris-berbaris bersama TNI AU, akhirnya kami diberi kesempatan untuk bersantai. Panitia mengadakan sesi acara bebas dan bersama-sama kami menyepakati untuk mengisinya dengan acara tukar kado. Acara tukar kado ini sudah kami sepakati sebelum kami berangkat ke Jakarta lewat grup yang kami buat di whatsapp. 

Suasananya benar-benar penuh tawa dan keakraban. Semua peserta sudah menyiapkan hadiah sederhana, lalu kami duduk melingkar sambil menunggu giliran. Ada rasa penasaran sekaligus harapan: “Kira-kira saya akan dapat kado apa, ya?”



Saat proses tukar kado berlangsung, setiap peserta mendapatkan hadiah secara acak. Teman saya, Ray Alvaro, mendapat gantungan kunci dan celana pendek, Jasmine mendapatkan sebuah celengan dan saya mendapatkan gantungan kunci dan gelang dari teman-teman delegasi Lombok. Walaupun sederhana, hadiah itu terasa istimewa karena menjadi simbol kebersamaan kami selama tiga hari mengikuti kegiatan. Yang terpenting bukanlah nilai hadiah, melainkan kebersamaan dan kehangatan yang tercipta di antara kami semua peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Acara tukar kado menutup perjalanan kami di Akademi Keluarga Indonesia 2025 dengan kenangan manis. Kami juga menutupnya dengan melakukan foto bersama-sama sebagai kenangan indah yang tidak akan dilupakan. 

Saya pulang dengan membawa hadiah, membawa pengetahuan dari materi-materi yang telah disampaikan oleh narasumber-narasumber hebat , dan membawa pengalaman berharga tentang kekeluargaan yang akan selalu saya ingat. (Janice)

Continue reading Akademi Keluarga 2025

Minggu, 21 September 2025

Ceritaku saat mengikuti Akademi Keluarga Indonesia 2025 di Jakarta

Jakarta - Late Post. Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN RI resmi meluncurkan Akademi Keluarga, sebuah program inovatif yang ditujukan bagi remaja Indonesia untuk memperkuat pemahaman tentang nilai-nilai keluarga serta menyiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan. Program Akademi Keluarga secara resmi dilaunching langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga pada Kamis, 18 September 2025.



Berikut ceritaku saat mengikuti kegiatan Akademi Keluarga Indonesia 2025 di Jakarta pada tanggal 17 - 19 September 2025.

Kami berangkat dari Kupang pada tanggal 17 September 2025 di dampingi oleh Ibu Hanna pendamping dari BKKBN Provinsi melalui Bandara El - Tari Kupang pada pukul 06.00 wita, dan tiba di Jakarta pada pukul 


Pada kegiatan, BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Timur mengikutkan siswa/i SMAN 2 Kupang, sebanyak 3 orang yaitu Raymundus R.A Bukan, Janice Claresta Dopong dan Jasmine Zubaidah sebagai perwakilan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di pilihnya SMAN 2 Kupang  karena SMAN 2 Kupang merupakan Sekolah Siaga Kependudukan paripurna yang pada tahun 2025 mendapatkan juara 1 dalam lomba SSK tingkat Provinsi.


Pada hari pertama, kegiatan Akademi diawali dengan penjelasan dan pengantar tentang Launching kegiatan Akademi Keluarga Indonesia 2025, Dalam Sesi ini kami diberitahukan apa yang akan dilakukan pada kegiatan hari Kamis, 18 September 2025. kami juga mendapatkan 4 materi serta motivasi dari beberapa tokoh penting di Indonesia,.

Pada hari kedua, kami mengikuti kegiatan Akademi di awali kegiatan yang dimulai dengan Launching kegiatan Akademi Keluarga Indonesia 2025 oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Bapak Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd. Pada sesi ini Bapak Wihaji., A.Ag., M.Pd melaunching Kegiatan Akademi Keluarga Indonesia 2025 dengan menjelaskan tentang tujuan dari kegiatan yaitu dengan membangun generasi muda dengan Literasi Digital, Kesehatan Mental, Kedisiplinan, serta Nilai-Nilai Keluarga sebagai Fondasi Kehidupan. Setelah kegiata lounching kegiatan Akademi Keluarga Indonesia.

Materi kemudian dilanjutan dengan oleh Yuliana Eva Riang, Sp., M.Ed, PhD dari Associate Professor of Child and Family Studies, dalam materinya dijelaskan tentang Pemanfaatan Peluang Bonus Demografi bagi Remaja di Indonesia. Dijelaskan bahwa Indonesia sekarang ini mengalami masa bonus demografi dimana usia produktif (14 - 65 tahun) lebih banyak dari pada usia non-produktif, untuk itu perlu memanfaatkan moment ini agar generasi muda sebagai usia produktif bisa melakukan hal-hal yang baik.

Materi yang Kedua dibawakan oleh Dr. dr. Taufiq Pasiak, M.Kes, M. Pd.I, memaparkan materi tentang Kesehatan Mental Remaja dalam Penyiapan kehidupan berkeluarga, dalam materi ini dijelaskan bahwa tantangan bagi perkembangan mental seorang Remaja yaitu Tekanan akademik, media sosial, Bullying, dan Suasana Rumah yang tidak baik. Namun dibalik tantangan itu ada solusinya di berikan antara lain Kendalikan Emosi, Kenali Diri, Pilih Teman yang Sehat dan Rencanakan Masa Depan dengan  baik.

Saatnya Kami beristirahat dan makan siang, sehabis istirahat kegiatan dilanjutkan dengan materi Remaja Cerdas Dan Berkualitas yang dibawakan oleh Bapak I Made Yudhistira D., S.Psi., M.Psi. Pada materi ini kami lebih banyak di ajak untuk berdiskusi dan berbagi ide. Kami peserta Akademi Keluarga Indonesia 2025 di bagi menjadi 2 tim, di mana dalam 2 tim ini kami diberikan "Pertanyaan Apa yang harus dilakukan jika Populasi semakin meningkat?". Dalam diskusi ini, Ray Alvaro menyampaikan pendapat dan memberikan solusi yaitu "memberikan Edukasi Kepada generasi muda agar tidak nikah muda dan tidak melakukan seks bebas". Kegiatan semakin ceria di selingi dengan games - games edukasi sehingga kegiatan berjalan dengan penuh keceriaan dan menyenangkan. Setelah Games selesai kami dipersilahkan untuk merefleksikan diri dan di akhiri dengan pesan dari Bapak I Made Yudhistira D., S.Psi., M.Psi adalah “Apapun masalahnya dan sesulit apapun alurnya tetaplah berkarya.”

Kegatan di dalam ruang telah selesai, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan di luar ruangan, mengikuti Sesi kegiatan Bela Negara di Lapangan Luar Kantor BKKBN dari Bapak-bapak TNI AU merupakan hal yang tidak terlupakan, Kami mendapatkan Pelatihan baris berbaris atau yang biasa di kenal dengan PBB, Kegiatan di lanjutkan dengan latihan dan gladi upacara penutupan Akademi Keluarga Indonesia 2025. Setelah latihan dan gladi kami langsung mengikuti upacara penutupan kegiatan Akademi yang di tutup oleh Ibu Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN Ibu Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka. S.Sos.

Setelah penutupan Akademi Keluarga Indonesia 2025, kami semua peserta kembali ke Hotel. Sesampainya di hotel, kami beristirahat sebentar sambil menunggu buku tabungan Bank BNI dari Panitia Akademi Keluarga Indonesia 2025. Setelah Pengambilan Buku Tabungan BNI, peserta mengikuti sesi acara bebas yang telah kami setujui bersama yaitu acara tukar kado, Acara ini yang tidak kalah menyenangkan karena saya Ray Alvaro mendapat gantungan kunci dan celana pendek, dan kedua teman lainnya Janice Dopong mendapat gantungan kunci serta Jasmine Zubaidah mendapat celengan. Akihirnya selesai sudah semua kegiatan akademi keluarga Indonesia 2025, kami beristirahat malam itu dengan banyak kenangan dan ilmu yang telah kami dapatkan hari ini. 

Hari terakhir tanggal 19 September 2025, sebelum kami berpisah dan kembali ke Provinsi masing-masing, kami semua makan pagi bersama kemudian membereskan koper masing-masing dan bersiap untuk kembali ke Provinsi menjadi siswa/i agen perubahan di kalangan Remaja. (Ray Alvaro).

Continue reading Ceritaku saat mengikuti Akademi Keluarga Indonesia 2025 di Jakarta

Senin, 15 September 2025

Seminar Parenting "Pola Pengasuhan Anak oleh Orang tua/wali"

Kota Kupang -SMAN 2 Kupang pada hari Sabtu, 13 September 2025 pukul 07.30 - 12.00 WITA mengadakan kegiatan Seminar Parenting bagi orang tua/wali siswa kelas X Tahun Ajaran 2025/2026. Kegiatan seminar parenting ini dilaksanakan sebagai bentuk sinergi antara pihak sekolah dan keluarga dalam mendidik serta membentuk karakter siswa secara holistik, bertempat di ruang literasi sekolah kegiatan seminar parenting ini mengambil tema "Pola Pengasuhan Anak oleh Orang tua/wal". Apa itu seminar parenting dan tujuan dilaksanakannya kegiatan seminar parenting tersebut?

Secara terminologi, parenting merupakan proses mengasuh anak, dari kata dasar "asuh" yang berarti menjaga, merawat, dan mendidik anak. sehingga parenting bisa didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mencakup apa yang seharusnya dilakukan oleh orang tua dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya terhadap perkembangan anak. Sedangkan, seminar merupakan pertemuan berkala yang diadakan untuk membahas suatu masalah tertentu dengan cara berdiskusi. 

Jadi, yang dimaksud seminar parenting adalah program yang diadakan untuk menjadi wadah ilmu bagi para orang tua yang kurang paham atau perlu penyegaran tentang cara mendidik, mengasuh anak dengan benar.

Seminar parenting ini, menghadirkan dua orang narasumber yang kompeten di bidangnya. Narasumber pertama, MPK. Abdi Keraf, S.Psi., M.Si., M.Psi., Psikolog adalah seorang psikolog sekaligus dosen di Universitas Nusa Cendana (Undana), membawakan materi "Pola Pengasuhan Anak oleh Orang Tua/Wali". Dalam pemaparannya, Abdi Keraf mengawali dengan pernyataan bahwa "Anak tumbuh bukan hanya dari apa yang mereka pelajari, tetapi dari siapa yang hadir dalam hidup mereka". Di sini ditekankan betapa pentingnya peran orang tua sebagai teladan utama atau role model dalam kehidupan anak. Lebih lanjut Abdi Keraf mengatakan bahwa kolaborasi antara orang tua/wali dengan pihak sekolah sangat penting untuk pendidikan anak di sekolah, guru bukan musuh orang tua/wali sehingga perlu ada kerja sama dan saling terbuka dalam memberikan informasi tentang perkembangan anak. 


Abdi Keraf juga menjelaskan ciri-ciri perkembangan anak di usia 13 - 18 tahun, yang perlu diketahui oleh orang tua/wali meliputi perkembangan fisik, perkembangan emosional, pembentukan identitas diri, ketramilan hidup, hubungan sosial, dan perkembangan akademik dan karier. Kemudia Ia juga menjelaskan berbagai tipe pola asuh, mulai dari otoriter, permisif, demokratis, hingga neglegful atau penelantaran serta dampaknya terhadap perkembangan psikologis anak. Ia juga menegaskan bahwa peran pengasuhan orang tua/wali yang penuh cinta, komunikasi terbuka, dukungan emosional dan mental, pembentukan nilai dan karakter, dan kedisiplinan yang konsisten adalah kunci dalam membentuk masa depan dan karakter anak yang tangguh dan bertanggung jawab.

Narasumber kedua, Rifai, SH, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Sekolah SMAN 2 Kupang, membawakan materi bertajuk "Bijak Menggunakan HP dan Media Sosial". Dalam sesinya, Rifai mengingatkan para orang tua akan pentingnya pengawasan dan pembimbingan terhadap penggunaan gawai oleh anak-anak. Ia juga mengajak orang tua/wali untuk tidak hanya melarang, tetapi juga memberikan pemahaman tentang dampak positif dan negatif dari penggunaan teknologi digital, khususnya media sosial. Menurutnya, anak-anak perlu dibekali dengan nilai-nilai etika digital agar mampu memanfaatkan teknologi secara bertanggung jawab dan produktif.

Kegiatan seminar parenting kemudian di tutup oleh kepala sekolah, Daryana F. Mage, S.Pd dengan menyampaikan beberapa simpulan sebagai berikut :

  1. Seminar parenting ini menjadi momen reflektif sekaligus edukatif bagi para orang tua dan wali siswa kelas X SMAN 2 Kupang. 
  2. Pendidikan butuh kolaborasi bersama orang tua/wali siswa dengan sekolah sehingga ada kerja sama yang baik untuk mengembangkan perkembagan akademik dan karakter siswa.
  3. Orang tua/wali perlu menjadi role model dalam pendidikan anak, karena anak tidak pintar mendengar namun anak tidak pernah salah dalam meniru. 
  4. Ada tantangan dalam mendidik anak tetapi sebagai orang tua/wali siswa tetap terus mendidik anak untuk masa depan anak.
Link kegiatan parenting dapat di tonton pada : video kegiatan parenting
Materi Pola Pengasuhan Anak oleh Orang tua/wali dapat di unduh di bawah :

Continue reading Seminar Parenting "Pola Pengasuhan Anak oleh Orang tua/wali"

Minggu, 14 September 2025

Rapat Orang Tua, Komite, dan Guru SMAN 2 Kupang

 

                                                      (sumber : @smandukupangofficial)

Kupang – SMAN 2 Kota Kupang menyelenggarakan rapat bersama orang tua, komite, dan guru pada Jumat, 5 September 2025. Kegiatan berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 14.00 WITA, dipimpin langsung oleh Ketua Komite, Bapak Rifai, didampingi Kepala Sekolah, Ibu Daryana Frisina Mage, serta seluruh pengurus komite.

Rapat ini menjadi forum penting untuk memperkuat partisipasi orang tua dalam mendukung proses pendidikan anak di SMAN 2 Kupang. Agenda utama membahas kontribusi orang tua dalam membangun iklim belajar yang kondusif, termasuk dukungan terhadap program akademik maupun kegiatan ekstrakurikuler siswa. Selain itu, tata tertib sekolah turut dibahas secara rinci agar dapat dipahami bersama sebagai pedoman kedisiplinan.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Komite menegaskan peran kolaborasi sebagai kunci keberhasilan. “Pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua. Melalui sinergi inilah kita dapat membentuk generasi yang berkarakter dan berprestasi,” ujar Bapak Rifai.

Rangkaian rapat ditutup dengan kegiatan motivasi bagi orang tua. Sesi ini bertujuan memperkuat semangat kebersamaan dalam mendampingi anak di rumah maupun di sekolah.  Dengan demikian akan tercipta harmonisasi antara sekolah, orang tua, dan komite demi peningkatan mutu pendidikan di SMAN 2 Kota Kupang (Fxir)

Continue reading Rapat Orang Tua, Komite, dan Guru SMAN 2 Kupang

Pelantikan Badan Pengurus Dewan Ambalan Gudep 003–004 SMAN 2 Kota Kupang masa bakti 2025/2026

Kupang – Pelantikan Badan Pengurus Dewan Ambalan Gugus Depan 003–004 SMAN 2 Kota Kupang resmi dilaksanakan pada Jumat, 12 September 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam perjalanan organisasi pramuka di sekolah, khususnya dalam menyiapkan kader muda yang berkarakter, disiplin, dan berjiwa kepemimpinan.  Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dengan dihadiri pembina gugus depan, majelis guru, serta perwakilan peserta didik. 

Dalam sambutannya, pembina, Ibu Daryana Frissina Mage, S.Pd., menyampaikan bahwa pramuka bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler, melainkan ruang pendidikan nonformal yang membentuk generasi berintegritas. Oleh karena itu, para pengurus baru diharapkan mampu melanjutkan tradisi positif, sekaligus menghadirkan inovasi sesuai tantangan zaman.

Badan Pengurus Dewan Ambalan masa bakti 2025/2026 memiliki tanggung jawab untuk mengoordinasikan kegiatan kepramukaan di tingkat penegak. Hal ini mencakup program latihan rutin, pengembangan keterampilan, serta partisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Dengan dilantiknya pengurus baru, diharapkan pramuka SMAN 2 Kota Kupang semakin menunjukkan kiprah nyata dalam membangun kepemimpinan pelajar. Pelantikan ini menegaskan kembali semangat "satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan" sebagai landasan pengabdian pramuka bagi nusa, bangsa, dan sekolah.


                                                  (sumber: @Smandukupangofficial)

Continue reading Pelantikan Badan Pengurus Dewan Ambalan Gudep 003–004 SMAN 2 Kota Kupang masa bakti 2025/2026

Sabtu, 06 September 2025

Tes Kemampuan Akademik (TKA)

Sudah tahu belum kalau di bulan November 2025 ini, pemerintah akan menyelenggarakan TKA untuk jenjang SMA? Apa seh Tes Kompetensi Akademik atau TKA? 
Mari simak penjelasannya selengkapnya di sini, sehingga sobat bisa paham ya!
Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka beberapa waktu lalu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengeluarkan regulasi terkait Tes Kemampuan Akademik (TKA). 
Dengan pendekatan yang berbeda, TKA bertujuan untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara lebih objektif dan komprehensif.

Apa itu TKA?
Tes Kemampuan Akademik atau yang disingkat TKA merupakan asesmen standar yang mengukur capaian akademik siswa pada beberapa mata pelajaran tertentu secara objektif. Hasil TKA tidak digunakan sebagai standar kelulusan, melainkan sebagai indikator seleksi ke jenjang pendidikan berikutnya, serta penyetaraan antar jalur pendidikan.

Apa Tujuan atau Peran dari TKA?
Tes Kemampuan Akademik (TKA) dirancang untuk memberikan data objektif mengenai kemampuan akademik siswa. Hasil TKA akan digunakan sebagai acuan dalam :
1. validator rapor dalam seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi (SNBP), 
2. menjadi indikator penerimaan siswa di jenjang pendidikan selanjutnya, serta 
3. memetakan kualitas pendidikan di berbagai daerah.

Dengan demikian, tujuan dari pelaksanaan TKA tidak hanya membantu siswa dalam proses transisi ke jenjang lebih tinggi, tetapi juga memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kompetensi akademik siswa secara nasional.

Kapan TKA Mulai Diterapkan?
Penerapan TKA jenjang Pendidikan Menengah khususnya jenjang SMA/SMK (Kelas 12) akan mulai diberlakukan pada 1 – 9 November 2025. 

Apakah TKA Wajib Diikuti oleh Siswa?
Partisipasi dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA) tidak diwajibkan atau opsional untuk seluruh siswa. Namun, bagi siswa kelas 12 SMA/SMK dapat mempertimbangkan untuk mengikuti TKA karena hasil TKA dapat digunakan sebagai indikator seleksi perguruan tinggi jalur prestasi (SNBP), atau mungkin juga dapat digunakan sebagai dokumen dalam seleksi pada instansi lainnya.

Apa Perbedaan TKA dengan UN dan AN?
Mau tahu perbaedaanya antara Tes Kemampuan Akademik (TKA), Ujian Nasional (UN), dan Asesmen Nasional (AN)? Jawabannya singkatnya adalah fungsi dan tujuan pelaksanaanya berbeda, seperti penjelasan berikut :

Ujian Nasional (UN)
UN dulunya merupakan ujian wajib yang harus diikuti oleh seluruh murid kelas 12 sebagai syarat kelulusan. Jika tidak mengikuti UN, murid tidak bisa dinyatakan lulus dari jenjang SMA/SMK sederajat. Artinya, hasil UN berfokus pada capaian individu murid sekaligus menentukan status kelulusan mereka. 

Asesmen Nasional (AN)
AN digunakan oleh pemerintah untuk mengevaluasi kualitas sekolah secara keseluruhan. Instrumennya terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Hasil AN tidak berupa laporan per individu, melainkan gambaran umum tentang mutu pendidikan di suatu sekolah.

Tes Kemampuan Akademik (TKA)
TKA adalah tes standar nasional yang bertujuan mengukur capaian akademik individu murid. Bedanya dengan UN, TKA tidak bersifat wajib. Hasil TKA dapat digunakan sebagai nilai tambahan atau pertimbangan saat mendaftar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, misalnya perguruan tinggi atau beasiswa.
Soal-soal TKA akan menguji keterampilan berpikir kritis berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS), dengan 3 model soal yaitu pilihan ganda, pilihan ganda majemuk dan MCMA (merespon pernyataan sesuai/tidak sesuai) Soal-soal dalam TKA lebih mengutamakan pemahaman konsep melalui tes verbal, numerik, logika, dan spasial, bukan sekadar hafalan materi. Hal ini bertujuan untuk mengukur kompetensi siswa dalam menganalisis, memahami, dan menerapkan konsep akademik secara lebih mendalam.

Mata Pelajaran Apa Saja yang Diujikan dalam TKA?
Mata pelajaran yang diujikan dalam Tes Kemampuan Akademik (TKA) bervariasi tergantung pada jenjang pendidikan. Berikut adalah daftar mata pelajaran yang akan diujikan pada jenjang SMA/SMK adalah :
A. Mata Pelajaran Wajib (3 mata pelajaran)
  1. Bahasa Indonesia
  2. Bahasa Inggris
  3. Matematika
B. Mata Pelajaran Pilihan (2 mapel sesuai jurusan)
  1. Matematika Tingkat Lanjut
  2. Fisika
  3. Kimia
  4. Biologi
  5. Ekonomi
  6. Sosiologi
  7. Geografi
  8. Sejarah
  9. Pendidikan Pancasila (PPKN)
  10. Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
  11. Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
  12. Antropologi
  13. Bahasa Jepang
  14. Bahasa Mandarin
  15. Bahasa Korea
  16. Bahasa Arab
  17. Bahasa Prancis
  18. Bahasa Jerman
  19. Projek Kreatif dan Kewirausahaan (khusus jenjang SMK/MAK)
Catatan : Untuk jenjang SMA/SMK, mata pelajaran pilihan dapat disesuaikan dengan program studi yang ingin dituju, sehingga lebih relevan dengan minat dan kebutuhan akademik siswa. 
Untuk informasi mata pelajaran pendukung program studi dapat dibaca pada regulasi Kepmendikdasmen Nomor : 102/M/2025 tentang mata pelajaran pendukung program studi dalam seleksi bersama berdasarkan Prestasi yang menjadi rujukan rujukan mata pelajaran pilihan Tes Kemampuan Akademik (TKA).
DAFTAR MATA PELAJARAN PILIHAN PENDUUUNG PROGRAM STUDI UNTUK SMA/SMK dapat diunduh disini : UNDUH DISINI

Tanya Jawab Seputar TKA yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah !
Continue reading Tes Kemampuan Akademik (TKA)