Apa yang dipahami tentang RESTITUSI
Oleh : Meyke Paulus
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi
murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada
kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004)
Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang
mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid
berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka
harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).
Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki
tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah.
Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain
atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang
menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai. Kebiasaan kita selama ini,
bila ada orang
yang
berlaku salah pada kita adalah langsung
memaafkan, atau
membuat mereka tidak nyaman. Kita
cenderung untuk berfokus
pada kesalahan daripada mencari cara bagi mereka untuk memperbaiki diri. Kita lebih fokus pada bagaimana cara
mereka membayar
ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kesalahan
mereka daripada mengembalikan harga diri mereka.
Membuat kondisi
menjadi impas, menjadi lebih
penting
daripada membuat situasi menjadi benar.
Ilustrasi Gambar : Komunikasi dilakukan dengan meminta penjelasan siswa tentang kejadian tadi dan siswa tersebut menuturkan hal hal yang dilakukan dan berdampak pada tindakan yang dilakukan hari ini. Dengan Respon positif guru dan meminta siswa merefleksi perbuatannnya, siswa menyadari semua tindakannya itu. Bahkan siswa sebaliknya bertanya mengapa ibu tidak menghukumnya atas kejadian tersebut, Guru memposisikan fungsi kontrol dirinya sebagai Manajer, di mana guru berbuat sesuatu bersama dengan murid, mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya, mendukung murid agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. |
A
Setuju...siswa akan meresa dipedulikan...dan dengan sendiri akan timbul rasa menghargai guru👍👍👍🙏
BalasHapusTanpa guru mengeluarkan energi besar misalnya power suara yg keras, apalagi menggunakan otot👎👎😃😃💪💪
Ibu guru kenapa bagian akhir sudah ibu jari ke bawah tapi dilanjutkan lagi dengan kepalan tangan memberikan semangat??? Nanti power suara keras semakin semangat...😀😀
BalasHapusSepakat Frau Meyke, Kepedulian guru terhadap karakter siswa serta persoalan yg menyertainya mmg sangat dibutuhkan saat ini. Solusi bagi kenakalan remaja saat ini. Sangat menginspirasi. Superr👏👏
BalasHapusDanke Dir, Möge es Nutzbar sein
HapusKesuksesan seorang guru bukan semata dilihat dari berapa jumlah kelulusan tiap tahun tapi lebih pada seberapa besar perubahan karakter dan budi pekerti siswa yg lebih baik lagi. Sangat setuju dengan metode ini. Dengan metodd ini guru telah membantu siswa selangkah menuju "surga"....💪💪💪
BalasHapusDanke, semoga bermanfaat 🙏
BalasHapus